Jumat, 16 September 2016

Rindu Pulang

Sejak hari itu semua berubah. Hidupku berubah. Jauh dari rumah. Sepi. Sendiri. Sebatang kara. Rindu sekali ingin pulang. Kamu yang sering dengar ini mungkin sudah bosan. Beberapa dari kalian mungkin berkata 'situ yang tidak mau pulang'. Kesempatan itu memang selalu ada. Pilihan itu selalu ada. Tapi tidak bisa memilihnya. Sejak hari itu.

Sejak hari itu. Ini hanya akan jadi sebatas rindu. Rindu yang berkepanjangan. Sampai kutemukan tempat pulang yang lain.

Minggu, 08 Mei 2016

Tebar Pesona

Bertingkah tidak jelas, cengengesan. Umumnya hal ini dilakukan oleh kaula muda saat bertemu dengan lawan jenis. Biasanya hal ini dilakukan oleh dia yang masih berumur 25 tahun ke bawah. Walaupun tidak semuanya. Yang pasti tujuannya cuma satu untuk menarik perhatian lawan jenis hehe.

Tebar pesona boleh saja tapi jangan berlebihan. Nanti jatuhnya bukan wah tapi wuek. Yang melihat jadi ilfil.

Cowok atau cewek yang sudah punya pacar tapi masih suka tebar pesona ke orang lain itu tandanya dia belum serius.

Yang punya pacar tapi masih suka tebar pesona hati-hati.

Jumat, 15 April 2016

Trendsetter

Dulu sering risih saat ngobrol dengan seseorang kemudian mengikuti cara saya berbicara. Seperti sebuah cela'an.

Ngomong lamban. Pelan. Dan lama. Plus tambahan awalan-akhiran khas daerah (Le, To).

Pernah dengar orang solo ngomong? Kurang lebih seperti itu.

Karena saya tinggal di Palopo Sulawesi Selatan, untuk sebagian orang mungkin itu hal yang tidak biasa (aneh). Yang sudah kenal lama mungkin sudah terbiasa dan menganggap biasa biasa saja. Dan untuk orang yang baru kenal pasti nanya, mba asli mana? Palopo mas. Oh kira orang jawa. Lah.

Karena sering merasa cara ngomong saya seperti dicela. Saya sering diam-diam belajar ngomong cepat, dan mengaplikasikannya. Dan yess saya bisa. Tapi tidak bertahan lama balik lagi kesemula, namanya juga bawaan dari lahir (simula jadi).

Semakin kesini semakin banyak yang ngikutin. Rasanya semakin mendongkol. Semakin kesini semakin terbiasa kalau orang sekitar ngikutin sampai akhirnya walaupun ngomongnya bukan dengan saya, cara ngomongnya pun seperti itu. Sudah terbiasa, dan yup semua pada ngikutin. Mendadak solo. 

Sekarang itu bukan lagi masalah. This is me. 

Banyak yang ngikutin?

Yess..!! Akhirnya bisa jadi trendsetter. :)

Rabu, 13 April 2016

Kerja Tidak Ikhlas


Kerja yang tidak ikhlas sangat mudah untuk diidentifikasi, lihat saja hasilnya. Jika hasilnya buruk maka bisa jadi itu dikerjakan tidak ikhlas. Saya tidak mengatakan semua hasil yang buruk itu karena kerja tidak ikhlas tapi segala sesuatu yang dikerjakan tidak ikhlas pasti hasilnya buruk. Faktornya bisa jadi karena banyak hal.  

Pernahkah kamu mengalami hal ini:

- Teman sekamar kos kamu lagi cuci piring, sedangkan kamu sedang asik main game di hp, tiba-tiba konsentrasimu buyar karena mendengar suara piring, panci, sendok bergantian berbunyi pang ping pong. Haha.. saya yakin dalam hatimu pasti sedang berkata seperti ini 'ini lagi cuci piring atau lagi marah-marah, kalau gak mau dikerja ya gak usah. Tidak ada yang nyuruh kan' hahaha.. *ngangguk ngangguk berarti benar

Pesanku:
Untuk kamu sedikit lebih rajin bolehlah, hampiri temanmu dan katakan 'apa yang bisa saya bantu?' dan jika kamu si teman yang lagi cuci piring ayolah daripada dikerjakan juga tidak ikhlas, capeknya dapat pahalanya tidak hasilnya juga tidak karuan. Kalau memang niatnya biar kelihatan bersih, ayo atuh dikerjakan dengan ikhlas, bersihnya dapat pahalanya dapat. Kecuali kalau niat awalnya memang hanya ingin dilihat. Itu lain lagi cerita.

Sangat gampang melihat mana yang dikerjakan dengan ikhlas dan yang tidak. Jadi jika kamu sering mengerjakan sesuatu hanya untuk dilihat. Hentikan mulai sekarang. Karena anak kecil pun bisa menilainya ;) 

Yuk kerja ikhlas. Dapat hasilnya. Dapat pahalanya.

Senin, 11 April 2016

Sembunyi dalam Ketakutan

'Rasa sakit pasti akan hilang.
Luka pasti akan sembuh.
Waktu akan mengobati segalanya.'

Kalimat sakti inilah yang memberi kekuatan, ketika ketakutan-ketakutan akan masa depan menghantui. 

Beriringan dengan rasa yang terus tumbuh dan bertumbuh, rasa takut pun semakin besar. Takut mendapati kenyataan yang tak sesuai dgn harapan.

Sering, bahkan dibanyak malam saya memikirkan ini. Dan akhirnya sampai pada kesimpulan dan keputusan keputusan yang salah didasari oleh ketakutan akan ketidakpastian masa depan.

Sejatinya saya tidak ingin kehilangan dirinya.


*Masamba 11 April 2016