Dinginnya hawa malam mencekam keadaan yang sedang terjadi
Gelapnya malam membuat perasaanku menjadi kelam
Cahaya rembulan yang indah, dapatkah ku gapai untuk menerangi hatiku
Keadaan ini membuatku jatuh ke dalam dunia kesepian
Keadaan ini membuatku terus berlari ke ujung dunia seakan dunia itu tak berujung
Sepi...
Hanya jam dinding yang berdetak yang menemani ku saat ini
Sepi...
Hanya suara lalu lalang mobil yang terus terdengar
Sepi...
Hanya suara orang yang mencari sebutir nasi yang terdengar
Memandang rembulan dan berharap akan ada suara yang membuatku terbangun dari kekelaman ini
Ada suara yang mampu membuat ku berhenti berlari karena telah menemukan ujung dari dunia ini
Suara itu terdengar...
Suara itu berbunyi...
Lihatlah ke masa depan, jangan lihat ke belakang
Jangan berharap apa yang telah terjadi kepadamu terulang dan tidak akan terjadi
Cobalah untuk mengikuti orang–orang itu untuk mencari sebutir nasi
Aku akan menunggumu di tempat yang penuh kenikmatan, Nak
Suara itu memecah keheningan malam
Dan seakan membuatku berhenti bernafas
Dan kini hanya air mata yang jatuh dari pipiku setelah menanti suara itu.
*Chairil Anwar*
Gelapnya malam membuat perasaanku menjadi kelam
Cahaya rembulan yang indah, dapatkah ku gapai untuk menerangi hatiku
Keadaan ini membuatku jatuh ke dalam dunia kesepian
Keadaan ini membuatku terus berlari ke ujung dunia seakan dunia itu tak berujung
Sepi...
Hanya jam dinding yang berdetak yang menemani ku saat ini
Sepi...
Hanya suara lalu lalang mobil yang terus terdengar
Sepi...
Hanya suara orang yang mencari sebutir nasi yang terdengar
Memandang rembulan dan berharap akan ada suara yang membuatku terbangun dari kekelaman ini
Ada suara yang mampu membuat ku berhenti berlari karena telah menemukan ujung dari dunia ini
Suara itu terdengar...
Suara itu berbunyi...
Lihatlah ke masa depan, jangan lihat ke belakang
Jangan berharap apa yang telah terjadi kepadamu terulang dan tidak akan terjadi
Cobalah untuk mengikuti orang–orang itu untuk mencari sebutir nasi
Aku akan menunggumu di tempat yang penuh kenikmatan, Nak
Suara itu memecah keheningan malam
Dan seakan membuatku berhenti bernafas
Dan kini hanya air mata yang jatuh dari pipiku setelah menanti suara itu.
*Chairil Anwar*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar